Suatu keputusan (decision) melibatkan
pilihan di antara dua atau lebih pilihan alternatif tindakan (perilaku).
Pemasar biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen, terutama pilihan
merek mana yang akan dibeli. Selain itu juga pemasar perlu memperhatikan bahwa
konsumen juga membuat beberapa keputusan sehubungan dengan perilaku tidak
membeli (Peter dan Olson, 2000).
Model Pemrosesan Kognitif Pengambilan
Keputusan Konsumen
(Peter dan Olson, 2000)
Gambar tersebut
memperlihatkan bahwa di dalam model pengambilan keputusan konsumen semua aspek
pengaruh dan kondisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen termasuk
pengetahuan, arti, kepercayaan, yang diaktifkan dari ingatan serta proses
perhatian dan pemahaman yang terlibat dalam penerjemahan informasi baru di
lingkungan. Inti dari proses pengambilan keputusan konsumen (consumer decision
making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
Hasil dari proses pengintegrasian adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan
secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Keinginan berperilaku adalah
suatu rencana (kadangkala disebut sebagai rencana keputusan) untuk terlibat
dalam beberapa perilaku.
Gambar tersebut menjelaskan
bahwa semua perilaku sengaja (voluntary) dilandaskan pada keinginan yang
dihasilkan ketika konsumen secara sadar memilih salah satu diantara tindakan
alternatif yang ada. Ini tidak berarti bahwa suatu proses pengambilan keputusan
sadar harus muncul setiap saat perilaku tersebut dinyatakan. Beberapa perilaku
sadar dapat berubah menjadi kebiasaan. Perilaku tersebut didasarkan pada
keinginan yang tersimpan diingatan yang dihasilkan oleh proses pengambilan masa
lampau. Ketika diaktifkan, keinginan atau rencana keputusan yang telah
terbentuk sebelumnya ini secara otomatis mempengaruhi perilaku. Akhirnya,
beberapa perilaku tidak dilakukan secara sengaja dan sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan (Peter dan Olson, 2000).
Keputusan konsumen yang
dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli, tidak dapat muncul begitu saja
melainkan melalui suatu tahapan tertentu. Menurut Engel. J. F. et al (1994) proses dalam pengambilan
keputusan konsumen terdiri dari lima
tahapan. Kelima tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:
Langkah-Langkah Dalam Pengambilan
Keputusan Konsumen
(Engel. J. F. et al)
Struktur yang mencakup
beberapa komponen dari kumpulan sejumlah keputusan konsumen:
1.
Keputusan tentang
jenis produk.
2.
Keputusan tentang
bentuk produk.
3.
Keputusan tentang merk
4.
Keputusan tentang
penjualnya
5.
Keputusan tentang
jumlah produk
6.
Keputusan tentang
waktu pembelian
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen:
a. Kebudayaan.
b. Kelas sosial.
b. Kelas sosial.
c. Kelompok referensi kecil.
d. Keluarga.
e. Pengalaman.
f. Kepribadian.
g. Sikap dan kepercayaan.
h. Konsep diri.
d. Keluarga.
e. Pengalaman.
f. Kepribadian.
g. Sikap dan kepercayaan.
h. Konsep diri.
Tipe-tipe perilaku konsumen dalam pembelian produk, yakni :
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian
dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan
tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget).
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak).
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk).
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya).
Sumber:
http://anditanurul.wordpress.com/2011/10/15/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan-keputusan-konsumen-terhadap-suatu-produk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar