Selasa, 06 Mei 2014

PENTINGNYA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI

A.   Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris
Sudah lama penguasaan bahasa Inggris menjadi pengetahuan yang perlu dipelajari oleh orang Indonesia. Mulai dari tahun 60’an hingga sekarang, pelajaran bahasa Inggris menjadi pelajaran yang tidak kalah pentingnya dari pelajaran lain seperti Matematika dan IPA. Karena begitu pentingnya bahasa inggris, tidak sedikit orang tua yang mengirimkan anak mereka untuk mengikuti kursus di lembaga bimbingan belajar bahasa inggris. Jika dulu anak Indonesia mulai mempelajari bahasa Inggris pada SD kelas 4, namun sekarang mereka memulainya pada tingkat yang lebih dasar, bahkan tidak sedikit lembaga playgroup yang memberikan materi bahasa inggris. Melihat kondisi dunia saat ini, bahasa inggris begitu sangat penting karena sekarang adalah zaman globalisasi, untuk dapat ikut serta memasuki dunia seperti sekarang ini dengan sukses tentunya kita harus menguasai bahasa globalisasi tersebut.
                    
Ada 3 alasan mengapa kita dituntut untuk menguasai bahasa inggris, yaitu;
1.      Faktor geografis menjadi alasan pertama mengapa orang Indonesia perlu mempelajari bahasa Inggris. Indonesia dikelilingi oleh negara-negara yang kebanyakan penduduknya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama atau kedua. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Filipina, Australia, dan lain sebagainya. Apabila suatu saat nanti seorang WNI bepergian ke salah satu negara yang disebutkan di atas, bekal pengetahuan bahasa Inggris akan mempermudah orang itu dalam berkomunikasi dengan warga negara setempat. Hal ini juga terjadi di negara Belanda. Di sana, murid-murid pada tingkat SMA memang dianjurkan mempelajari dan menguasai bahasa asing mengingat bahasa Belanda tidak dipakai oleh negara di sekelilingnya.
2.      Bahasa  Inggris perlu dipelajari karena penggunaanya secara luas sebagai bahasa komunikasi Internasional. Agar dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi. Contoh yang mudah dilihat ada di dunia pariwisata. Para wisatawan yang melakukan perjalanan di negara asing biasanya menggunakan bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan warga negara asli yang dikunjunginya. Orang Jepang yang melancong ke Indonesia, menggunakan bahasa Inggris apabila dia hendak menanyakan sesuatu pada orang pertama yang ditemuinya di jalan. Bahasa Inggris juga menjadi bahasa pengantar resmi dalam dunia transportasi baik di udara maupun di laut.
3.      Informasi yang terdapat di dunia ini kebanyakan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa publikasinya. Bisa kita ambil contoh dari internet, sebagian besar situs – situs penyedia informasi di internet berbahasa inggris. Tidak hanya di internet, buku – buku juga tidak sedikit yang memakai bahasa inggris. Dengan lancar berbahasa inggris akan sangat membantu anak dalam menjelajah dan mengakses sumber pengetahuan baik media tulis maupun media elektronik.

B.   Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran
       Dalam proses pengajaran bahasa inggris tidak mungkin kita tidak akan menemui kendala. Bagaimanapun yang kita hadapi adalah anak – anak yang masih polos. Tentunya agar kita dapat menarik perhatian anak – anak untuk membuat anak dapat dengan baik mengikuti pembelajaran yang kita berikan, kita harus tahu faktor – faktor apa saja yang mempengaruhinya.


Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran anak ;
1.      Metode Pengajaran yang Diterapkan
Beberapa metode pengajaran yang disarankan untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa inggris diantarannya sebagai berikut :
a)      Totally Physical Response
Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching, metode TPR (Total Physical Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action) dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching, TPR atau disebut juga ”The comprehension approach” atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau perintah.
Menurut Asher ”The instructor is the director of a stageplay in which the students are the actors”, yang berarti bahwa pendidik (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Pendidik yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi pelajaran.
b)      Metode Kolaboratif
Pembelajaran dengan menggunakan metode kolaboratif adalah suatu cara membelajarkan Bahasa Inggris yang menggabungkan berbagai pendekatan dan metode secara kolaborasi dan spontanitas sesuai suasana belajar. Artinya ada kalanya metode tertentu tidak muncul ke permukaan tetapi di suasana lain metode tersebut muncul dan dominan. Dasar pemilihan metode menggunakan suasana kelas, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan selera siswa. Acuan mengajar adalah pengalaman belajar yang menyenangkan, terstruktur dan bertanggung jawab. Posisi guru adalah teman mereka yang bertindak sebagai pemandu kegiatan. Dan bila perlu dan mungkin siswa yang bertindak sebagai pemandu dan posisi kita adalah teman bermain mereka. Mereka tak sadar sesungguhnya mereka sedang belajar Bahasa Inggris.
c)      Media Interaktif
Media dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris menjadi sangat penting sebab tanpa media bagaimana siswa dapat memaknai suatu benda dengan sebutan tertentu dalam Bahasa Inggris. Benda tertentu adalah sebuah fakta yang selanjutnya secara simbolis disepakati disebut dengan ragam bunyi yang dirangkai menjadi kata. Selanjutnya setiap melihat benda tersebut siswa akan ingat denga kata tertentu dalam Bahasa Inggris.
2.      Tipe Kegiatan Belajar yang Digunakan Anak
Tipe kegiatan belajar adalah yang cukup berpengaruh terhadap kemauan anak untuk mempelajari bahasa inggris. Dengan tipe belajar tertentu anak akan mudah memahami bahasa inggris yang kita ajarkan. Banyak pakar psikologi dan pendidikan yang membahas tipe kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah Gagne (1970) yang mengklasifikasikan kegiatan belajar menjadi delapan tipe, dari delapan tipe ini kita dapat menggunakan beberapa untuk diterapkan pada anak. Berikut adalah lima dari delapan model belajar yang dikemukakan oleh Gagne;
a.       Kegiatan belajar mengenal tanda – tanda (signal learning)
Kegiatan belajar dilakukan dengan merespon tanda – tanda atau simbol yang dimanipulasi dalam situasi pembelajaran. Respon yang dilakukan anak bisa rasional, reflektif, maupun emosional.
b.      Kegiatan belajar melalui stimulus dan respons (Stimulus Response Learning)
Tipe kegiatan belajar ini berhubungan dengan perilaku peserta didik yang secara sadar melakukan respons yang tepat terhadap stimulus atau umpan yang dimanipulasi dalam sistem pembelajaran.
c.       Kegiatan belajar melalui rangkaian (Chaining Learning)
Kegiatan belajar ini dilakukan anak dengan menyusun hubungan antara dua stimulus atau lebih dengan berbagai respon yang berhubungan dengan stimulus tersebut.
d.      Kegiatan belajar melalui Asosiasi Lisan (Verbal Association Learning)
Tipe kegiatan ini berkaitan dengan upaya peserta didik dalam menghubungkan respon (jawaban) lisan terhadap stimulus yang disampaikan secara lisan.
e.         Kegiatan belajar dengan perbedaan berganda (Multiple Discrimination Learning
Kegiatan belajar ini berhubungan dengan kegiatan anak dalam membedakan respons yang digunakan terhadap stimulus yang beragam namun saling berhubungan.
3.      Peran Pendidik dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, peran pendidik sangat diperlukan demi kelancaran proses belajar. Pendidik berperan sebagai pembantu, pendorong dan pembimbing bagi anak. Oleh karena itu, peran pendidik sangatlah berpengaruh. Pendidik dapat menggunakan metode – metode yang menyenangkan untuk membuat anak tertarik belajar berbahasa inggris. Karena yang dihadapi adalah anak – anak, maka faktor keramahan seorang pembimbing cukup dibutuhkan. Biasanya anak lebih menyukai guru yang ramah, berperawakan sabar dan menarik. Anak akan mudah menangkap pelajaran jika mereka merasa senang dan nyaman terhadap orang yang membimbing mereka.
            Untuk anak usia dini, pendidik dapat memulai mengajarkan berbahasa inggris melalui gambar, musik, dan sebagainya. Kita dapat mengajarkan pada anak – anak tentang nama buah - buahan, sayur – sayuran, maupun nama – nama anggota badan. Untuk memaksimalkan daya ingat anak, akan lebih baik jika kita menggunakan alat peraga.

C.     Tahapan-tahapan dalam Belajar Bahasa Inggris
         Pengajaran bahasa inggris dilakukan secara bertahap. Sama halnya dengan belajar bahasa Indonesia anak tidak langsung belajar berbicara, membaca dan menulis secara bersamaan. Sebelum bisa berbicara  dalam bahasa Indonesia anak harus mendengarkan terlebih dahulu bahasa Indonesia. Kalau dia tidak pernah mendengar bahasa tersebut, tidak mungkin dia dapat berbicara. Itu sebabnnya biasanya anak yang tuli juga otomatis bisu karena dia tidak bisa mendengar sehingga tidak bisa menirukannya. Jadi pada intinya belajar bahasa apapun caranya sama. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam belajar bahasa inggris bagi anak;
1)      Listening (Mendengar)
           Selain mendengar kita berbicara anak juga bisa belajar mendengar dengan cara dibacakan buku cerita dalam bahasa inggris, mendengar nyanyian sederhana ataupun dengan menonton DVD dan VCD berbahasa inggris. Tapi untuk pengetahuan awal, pilih kata-kata yangh sedikit dan sederhana.
2)      Speaking (Berbicara)
          Setelah anak sering mendengar dalam bahasa inggris, anak bisa didorong untuk berbicara dalam kalimat-kalimat sederhana. Terapkan waktu 30 menit sehari sebagai waktu keluarga untuk berbicara dalam bahasa inggris. Layaknya anak usia balita yang baru memulai berbicara, anak juga memulai berbicara dalam bahaasa inggris hanya dengan satu kata misalkan car (mobil) ketika ingin mainan mobil-mobilanya. Lalu kembangkan menjadi kalimat-kalimat pendek, seperti I want car.
3)      Reading (Membaca)
            Ada 2 metode umum mengajarkan anak belajar membaca dalam bahasa inggris yaitu whole language approach dan phonic.
            whole language approach adalah suatu metode belajar membaca dengan menjadikan bahasa sebagai salah satu kesatuan tidak terpisah-pisah. Belajar membaca juga harus sesuai dengan konteksnya. Metode ini lebih menekankan pada arti suatu kata. Contohnya ketika melihat kata cat (kucing) anak langsung diberitahu bahwa itu bacanya “ket” dan itu artinya kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan sistem mengingat (memorize) kata yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode ini adalah anak lebih cepat bisa membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan kata yang di maksud terutama kata-kata yang cukup panjang.
            Phonic adalah suatu metode belajar membaca melalui bunyi huruf dengan cara mengejanya satu persatu misalkan saja cat (kucing) berarti dieja  keh – e – teh dan dibaca “ket”. Setiap kata di urai menjadi huruf-huruf. Karena belajar melalui mengeja maka anak memerlukan waktu lebih lama untuk bisa membaca. Tapi kelebihannya anak lebih mudah ketika harus menuliskan kata yang dia dengar. Untuk memudahkan anak belajar membaca sebaiknya pilih buku-buku yang sesuai dengan tingkatannya. Misalkan anak yang baru mulai membaca, pilih buku-buku yang hanya terdiri dari satu kata misalkan halaman pertama ada gambar buah apel dan dibawahnya ada tulisan This is Apple. Setelah itu bisa dicoba dengan kata yang lain misalkan I like banana. Anak bisa membuat sendiri buku-buku seperti itu atau mendapatkannya melalui reading A to Z.
4)      Writing (Menulis)
            Ini adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar bahasa inggris karena ada banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang Indonesia pasti akan kesulitan untuk berbicara dalam bahasa inggris. Sebenarnya bukan karena tidak bisa melainkan karena takut salah. Padahal kalaupun kita salah mengucapkan susunan beberapa kalimat ataupun salah tata bahasanya lawan bicara kita pasti akan mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita melakukan banyak sekali kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi orang yang membaca tulisan kita tidak mengerti apa yang kita tuliskan. Karena ini relatife sulit, maka menulis menjadi tahapan terakhir. Jangan terburu-buru mengajarkan grammar atau menulis jika anak belum menguasai 3 tahap sebelumnya.
            Untuk mengajarkan Grammar sebaiknya dilakukan secara implisit melalui buku yang berisi kalimat-kalimat yang berpola sama. Misalkan saja apabila halaman pertama berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan. Jika anak diajarkan grammar secara eksplisit yaitu dengan penjelasan panjang lebar mengenai past tense lengkap dengan rumus yang harus dihapal maka anak akan kebingungan dan akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti ketika berbicara anak sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu kalimat pendek, lalu satu kalimat panjang, kemudian satu paragraf dan seterusnya. Mungkin nanti tanpa anda sadari tiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam bahasa inggris.

D.    Pengaruh Motivasi Orangtua Terhadap Anak
       Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behaviour mengatakan bahwa pada umumnya suatu motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organism yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).
            Sedangkan arti motivasi secara umum adalah ’’dorongan” suatu usaha untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
             Orangtua adalah orang yang memegang peranan penting dan berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Peran orang tua juga mempengaruhi prestasi belajar, maka tugas orang tua sangat penting dalam menumbuhkan semangat belajar. Dalam hal ini orang tua hendaknya memberikan motivasi kepada anak-anaknya, sehingga akan timbul dalam diri anak itu suatu keinginan untuk belajar bahasa inggris. Anak akan dapat menyadari apa gunanya bahasa inggris jika diberikan perangsang atau motivasi. Dengan motivasi tersebut, minat anak untuk belajar bahasa inggris akan muncul dari dalam diri mereka dengan sendirinya. Berbagai bentuk motivasi yang di berikan orang tua dalam menunjang keberhasilan anak dalam belajar bahasa inggris bisa melalui beberapa cara, antara lain;
1. Pemberian Bimbingan
Bimbingan yang dimaksud disini bukanlah bimbingan belajar, akan tetapi bimbingan orangtua terhadap anak. Orangtua adalah yang paling dekat dengan anak, bimbingan yang diberikan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap anak. Dalam bahasa keseharian, orangtua dapat menyisipkan beberapa bahasa inggris terhadap anak. Misalnya ketika anak sedang tidur, ketika akan membangunkan orangtua bisa berkata ”wake up my sweety” yang berarti bangunlah manisku. Hal ini akan memepermudah anak untuk memperbanyak kosa kata mereka.
2. Penyediaan Fasilitas
Dalam belajar berbahsa inggris, fasilitas pembelajaran juga dibutuhkan. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, anak akan lebih mudah menguasai bahasa inggris. Misalnya saja dengan memberikan anak sebuah musik yang menarik bagi anak, tentunya musik tersebut menggunakan bahasa inggris yang lebih ringan. Anak akan lebih mudah belajar berbicara bahasa ini dengan mendengarkan musik ataupun hal – hal menarik lain yang mereka dengar. Dengan pemberian musik ini rasa ingin tahu anak akan muncul. Dan secara tidak langsung orangtua memberikan motivasi terhadap anak untuk lebih mempelajari bahasa ini. Anak akan lebih sering bertanya tentang arti kata yang dia dengar dari musik tersebut.
3. Hadiah dan Pujian
Hadiah dan Pujian merupakan alat motivasi yang dapat menjadikan pedoman bagi anak untuk belajar lebih baik dan giat. Anak akan terdorong berjuang keras untuk belajar jika orangtua menjanjikan hadiah pada mereka. Misalnya untuk anak usia SD, orangtua dapat memberi anak motivasi dengan berjanji untuk membelikan pesawat radio control jika nilai bahasa inggris mereka di atas 8. Karena hadiah yang dijanjikan sangatlah menarik, tentu anak akan termotivasi untuk giat belajar.
              Tidak harus dengan hadiah, pujian juga merupakan suatu motivasi yang diberikan orangtua terhadap anak. Misalnya jika anak berhasil mengucapkan kata dalam bahasa inggris dengan baik kemudian kita memuji mereka, tentu anak akan mencari kata lain untuk diucapkan kepada orangtua demi mendapatkan pujian dari orangtua mereka. Bagaimanapun juga sifat anak lebih dominan untuk suka dipuji dan disayang.

KESIMPULAN
            Dalam mengajarkan bahasa inggris pada anak ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain metode pengajaran yang diterapkan oleh pendidik, tipe kegiatan belajar yang digunakan anak serta peran pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam proses pengajaran,kita tidak boleh mengajarkan semuanya secara langsung kepada anak. Kita harus mengajarkannya secara bertahap. Bisa kita mulai dengan memperdengarkan musik-musik yang berbahasa inggris, kemudian kita bisa mengajarkan anak untuk berbicara sekaligus membaca. Dan yang terakhir kita bisa mengajarkan anak untuk menulis. Dengan pembelajaran secara bertahap, anak akan lebih mudah memahami dan mereka tidak akan kebingungan.
            Peran orangtua dalam pembelajaran bahasa inggris sangatlah penting, karena orang yang kesehariannya bersama anak adalah orang tua. Orangtua dapat memberikan bimbingan pada anak mereka. Selain itu bimbingan dari orangtua, fasilitas yang disediakan oleh orangtua juga mempengaruhi terhadap proses pemahaman bahasa inggris bagi anak. Dan adapun hal yang paling berpengaruh terhadap anak adalah pemberian motivasi atau bisa dibilang “pancingan” terhadap anak. Orangtua bisa memberikan pujian ataupun hadiah kepada anak mereka jika anak itu dapat mencapai target tertentu. Akan tetapi yang paling berpengaruh adalah hadiah. Anak akan melakukan segalanya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, termasuk belajar dengan giat untuk mendapat hadiah dari orangtuanya.


Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar