Sabtu, 16 Maret 2013

PENALARAN INDUKTIF


TUGAS 1
BAHASA INDONESIA 2 #


P
enalaran  adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Menurut Jujun Suriasumantri, Penalaran adalah suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.Sebagai suatu kegiatan berfikir penalaran memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri pertama adalah proses berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut pola tertentu atau dengan kata lain menurut logika tertentu. Ciri yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Sifat analitik ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta. Mereka yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran mengembangkan paham rasionalisme, sedangkan mereka yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran mengembangkan paham empirisme.

P
enalaran induktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. 

Contoh penalaran induktif : 
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. 
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. 

Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.

Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
untuk membedakan preposisi umum seperti:
Semua es dingin.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.

G
eneralisasi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamarataan kesimpulan dari beberapa pernyataan. Sah atau tidaknya kesimpulan dari generalisasi itu dapat dilihat hal-hal berikut:
§  Data itu harus memadai jumlahnya.
§  Data itu harus mewakili keseluruhan.
§  Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data. Hindarilah kata-kata setiap atau semua. pergunakanlah ungkapan cenderung, pada umumnya, rata-rata, atau pada mayoritas yang diamati.
Contoh Paragraf Induktif generalisasi:
Ø  Kenaikan BBM baru-naru ini tekah menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Para pengguna angkutan umum harus membayar dua kali lipatbesarnya dari sebelum adanya kenaikan BBM. langkanya BBM membuatmasyarakat resah dan panik. Tindak kriminal semakin merajalela dimana-mana. kenaikan BBM yang diharapkan dapat memperbaiki perekonomian, pada saat ini justru membuat rakyat semakin menderita.
Ø  Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah dibantu. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

H
ipotesa : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan mengutarakan sesuatu yang dianggap benar meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
Contoh sebuah paragraf induktif hipotesa:
Ø  Pemerintah Kota Depok berencana untuk membagikan pengobatan kesehatan bagi penduduk tidak mampu setelah pembangunan pusat kesehatan kota depok selesai dilakukan. Realisasi  dari rencana tersebut diperkirakan terlaksana pada awal tahun depan.

A
nalogi : Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamaan dua benda/hal yang berlainan.

Contoh sebuah paragraf induktif analogi:
Ø  Peternakan merupakan aspek perekonomian yang penting dan menjanjikan. Selain dapat menjadi lahan pendapatan, peternakan juga memiliki dampak positif meningkatkan gizi masyarakat. Pengembangan peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga sehingga negara tidak perlu mengimpor daging dari luar. Pertanian juga merupakan aspek perekonomian yang penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi kebutuhan beras warga sehingga impor dari luar tidak diperlukan.
Ø  Tembaga adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Perak adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan menuai. Timah adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Emas sejenis logam bila dipanaskan akan memuai. Jadi semua jenis logam bila dipanaskan akan memuai.

H
ubungan Kausalitas(Sebab-Akibat) :Penalaran induksi dimana suatu pernyataan menjelaskan hubungan sebab-akibat. Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
§  Sebab – Akibat.Sebab – akibat ini berpola A menyebabkan B.
§  Akibat – Sebab. Akibat – sebab ini berpola Akibat dari B
§  Akibat – Akibat. Akibat – akibat merupakan penalaran yang menyiratkan penyebabnya, Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada akibat yang lain.
Contoh paragraf induktif hubungan kausal (sebab-akibat) :
Ø  Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya melonjak tinggi. Kenaikan harga-harga tersebut mencapai dua kali lipatnya dari harga semula. Beberapa warung makan gulung tikar dan sebagian yang lain menaikkan harga dagangannya. Oleh karena itu, biaya hidup anak kost atau para perantau terutama di kota-kota besar bertambah mahal.
Ø  Hari ini Pak Adi tidak dapat hadir kekantor karena mengantar istrinya berobat ke dokter.



REFERENSI :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar