TUGAS
1
BAHASA
INDONESIA 2 #
P
|
enalaran adalah proses berpikir yang bertolak
dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens)
dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Menurut Jujun Suriasumantri, Penalaran adalah
suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.Sebagai
suatu kegiatan berfikir penalaran memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri pertama
adalah proses berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan
berpikir menurut pola tertentu atau dengan kata lain menurut logika tertentu.
Ciri yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Sifat analitik
ini merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu. Analisis
pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah
tertentu.
Pengetahuan yang dipergunakan dalam
penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta. Mereka yang
berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran mengembangkan paham
rasionalisme, sedangkan mereka yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkap
lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran mengembangkan paham
empirisme.
P
|
enalaran induktif
adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut
Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu
memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum
teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat
sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu
penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh
penalaran induktif :
Harimau berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan
yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Penalaran
induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat.
Generalisasi adalah proses berpikir
berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat
tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik
kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang
bersamaan. Hubungan sebab akibat
ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab
akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
Contohnya dalam
menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah
kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
untuk membedakan preposisi umum seperti:
Semua es dingin.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.
G
|
eneralisasi : Penalaran Induksi yang dilakukan
dengan penyamarataan kesimpulan dari beberapa pernyataan. Sah
atau tidaknya kesimpulan dari generalisasi itu dapat dilihat hal-hal berikut:
§ Data itu harus memadai jumlahnya.
§ Data itu harus mewakili keseluruhan.
§ Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang
mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data. Hindarilah kata-kata setiap
atau semua. pergunakanlah ungkapan cenderung, pada umumnya, rata-rata, atau
pada mayoritas yang diamati.
Contoh
Paragraf Induktif generalisasi:
Ø Kenaikan BBM baru-naru ini tekah menyebabkan harga-harga
kebutuhan pokok melambung tinggi. Para pengguna angkutan umum harus membayar
dua kali lipatbesarnya dari sebelum adanya kenaikan BBM. langkanya BBM
membuatmasyarakat resah dan panik. Tindak kriminal semakin merajalela
dimana-mana. kenaikan BBM yang diharapkan dapat memperbaiki perekonomian, pada
saat ini justru membuat rakyat semakin menderita.
Ø Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke
pelosok. Pusat kesehatan masyarakat diperbanyak. Lapangan kerja baru
diciptakan. Pembangunan rumah ibadah dibantu. Memang menjadi tugas pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
H
|
ipotesa
: Penalaran Induksi yang dilakukan dengan mengutarakan sesuatu yang dianggap
benar meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
Contoh sebuah paragraf induktif hipotesa:
Ø Pemerintah
Kota Depok berencana untuk membagikan pengobatan kesehatan bagi penduduk tidak
mampu setelah pembangunan pusat kesehatan kota depok selesai dilakukan.
Realisasi dari rencana tersebut diperkirakan terlaksana pada awal tahun
depan.
A
|
nalogi
: Penalaran Induksi yang dilakukan dengan penyamaan dua benda/hal yang
berlainan.
Contoh sebuah paragraf induktif analogi:
Ø Peternakan merupakan aspek perekonomian
yang penting dan menjanjikan. Selain dapat menjadi lahan pendapatan, peternakan
juga memiliki dampak positif meningkatkan gizi masyarakat. Pengembangan
peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga sehingga negara tidak perlu
mengimpor daging dari luar. Pertanian juga merupakan aspek perekonomian yang
penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi kebutuhan beras warga sehingga
impor dari luar tidak diperlukan.
Ø Tembaga
adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan memuai. Perak adalah sejenis logam,
bila dipanaskan akan menuai. Timah adalah sejenis logam, bila dipanaskan akan
memuai. Emas sejenis logam bila dipanaskan akan memuai. Jadi semua jenis logam
bila dipanaskan akan memuai.
H
|
ubungan
Kausalitas(Sebab-Akibat) :Penalaran induksi
dimana suatu pernyataan menjelaskan hubungan sebab-akibat. Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
§ Sebab – Akibat.Sebab – akibat ini berpola A menyebabkan
B.
§ Akibat – Sebab. Akibat – sebab ini berpola Akibat
dari B
§ Akibat – Akibat. Akibat – akibat merupakan penalaran
yang menyiratkan penyebabnya, Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada akibat
yang lain.
Contoh
paragraf induktif hubungan kausal (sebab-akibat) :
Ø Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya melonjak tinggi.
Kenaikan harga-harga tersebut mencapai dua kali lipatnya dari harga semula.
Beberapa warung makan gulung tikar dan sebagian yang lain menaikkan harga
dagangannya. Oleh karena itu, biaya hidup anak kost atau para perantau terutama
di kota-kota besar bertambah mahal.
Ø Hari
ini Pak Adi tidak dapat hadir kekantor karena mengantar istrinya berobat ke
dokter.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar