Selasa, 30 November 2010

MANUSIA DAN PENDERITAAN

BENCANA ALAM

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Dalam tulisan ini saya akan membahas tentang bencana alam seperti gempa bumi. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Salah satu bencana alam gempa bumi adalah gempa bumi Samudera Hindia 2004.

Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dasyat di Samudera Hindia, lepas pantai Aceh. Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E . kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan  9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa bumi terdasyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Srilangka, bahkan Pantai Timur Afrika.

Gempa bumi tersebut mengakibatkan tsunami yang menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Secara harafiah tsunami berarti ombak besar di pelabuhan, artinya adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertical dengan tiba-tiba. Dampak negative yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.


Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudera Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.

Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.915 korban jiwa, 37.063 orang hilang dan sekitar 517.000 kehilangan tempat tinggal. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh dan Sumatera Utara.


Untuk melaksanakan pembangunan kembali daerah yang dilanda bencana, pemerintah membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk Aceh dan Nias (BRR) pada tanggal 16 April 2005. Aceh mengalami perkembangan luar biasa dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami. Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia, El Mustafa Benlamlih, mengatakan perkembangan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami dapat menjadi contoh bagi negara lain. Bangunan-bangunan di Banda Aceh diperkirakan selesai pada 2012. Untuk mengenang tragedi tersebut, didirikan Museum Tsunami Aceh yang terletak di Aceh.



PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS atau ELEPHANTIASIS)

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.

Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara).

Sejak tahun 2006 daerah Kota Malang telah ditemukan lima penderita kaki gajah. Meskipun saat ditemukan dan diperiksa petugas medis cacing filariasis-nya sudah bersih namun yang ada tinggal cacat organ tubuh sebagai bawaan dari bekas penyakit kaki gajah itu. Kini keempat bekas penderita kaki gajah itu tinggal di wilayah Kecamatan Kedungkandang. Sementara itu, seorang penderita kaki gajah lainnya ditemukan di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen. Sama seperti yang di Kedungkandang, penderita di Kelurahan Bareng ini juga sudah bersih dari cacing filariasis. Agar tak terkena gigitan nyamuk penyebab kaki gajah, yang paling mudah dilakukan adalah menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Sebab penularan kaki gajah memang dari gigitan nyamuk.
oleh karena itu pakaian yang bergelantungan di cantolan di luar lemari sangat disukai nyamuk untuk bersembunyi sehingga penghuni rumah juga rawan terkena gigitan nyamuk. Nyamuk juga berada di daerah yang berhawa lembab dan ada genangan air.

http://jawa.infogue.com/karena_kaki_gajah_dua_warga_malang_diamputasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar